SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Sunday, March 27, 2016

Pemerintah Pertimbangkan Stabilisasi Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG).

CNG.online: Jakarta - Pada hari Kamis, (24/3), rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, memutuskan untuk meninjau harga BBM, harga LPG dan inisiasi cadangan minyak dan gas strategis. Rapat koordinasi hari ini dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Direktur Utama PT. Pertamina Dwi Soetjipto.
1 April waktunya meninjau harga dan LPG juga membutuhkan peninjauan. Selain itu, apakah kita perlu memupuk cadangan strategi,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Keputusan harga yang baru, akan ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri ESDM.

Adapun harga yang baru akan berlaku mulai 1 April hingga 30 Juni 2016. Hal ini konsisten dengan penentuan harga pada periode sebelumnya, yaitu periode tiga bulanan. Pembahasan harga BBM ini juga terkait dengan harga penilaian produk untuk perdagangan minyak di kawasan Asia atau Mean of Platts Singapore (MOPS) yang cenderung menurun dalam tiga bulan terakhir.

Sebagai gambaran, kendati saat ini harga MOPS sedang turun, namun proyeksi harga solar hingga tahun 2019 akan naik pelan-pelan. Sementara untuk premium, menurut proyeksi pemerintah, titik terendah sudah terjadi di bulan Februari dan saat ini harganya mulai merambat naik juga.

“Yang pasti, pemerintah ingin menjaga stabilitas harga BBM agar tidak terjadi gejolak harga yang dapat merugikan masyarakat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Sedangkan untuk harga LPG, pemerintah juga akan melakukan peninjauan kembali untuk harga eceran tertinggi (HET) LPG 3kg. Pertimbangannya, formula perhitungan yang baru memperhitungkan biaya distribusi dan biaya impor yang meningkat. Di sisi lain, nilai tukar rupiah menguat sehingga dapat menutup lonjakan kenaikan harga.

******************************************************
Kemudian CNG.online: Jakarta - Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta sepakat tentang tipe rel Light Rail Transit (LRT) yang dibangun di DKI Jakarta menggunakan standard gauge. Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, akan membangun rel kereta api di luar DKI Jakarta. Di wilayah DKI, pembangunan rel menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.

DKI akan mengembangkan rel LRT yang standard gauge seperti diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta menggunakan APBD, Pemegang Anggaran (PA)nya ada di Gubernur DKI’, ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution dalam Rapat Koordinasi tentang Progres Perkembangan Pembangunan Kereta Api Ringan/LRT di DKI Jakarta, Jabodetabek dan Palembang, Kamis (24/3), di Jakarta.

Hadir dalam rapat antara lain Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani, dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, PT Kereta Api Indonesia, dan PT Adhi Karya.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan Kementerian Perhubungan akan melaksanakan pembangunan rel LRT di luar DKI Jakarta dengan mengikuti spesifikasi rel standard gauge. Pembiayan jalur rel LRT untuk diluar DKI Jakarta, antara lain Cibubur-Cawang sepanjang kurang lebih 14,3 km, Cawang – Bekasi Timur sepanjang 18,5 km melalui APBN.

Jalur terintegrasi yang menghubungkan LRT di DKI Jakarta lebih panjang dari pada jalur LRT di luar DKI Jakarta.Volume penumpang di DKI juga lebih banyak. Karena itu pembangunan sarana di DKI Jakarta juga lebih besar.
Pemerintah akan melakukan Revisi Peraturan Pemerintah No 98 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/LRT Terintigrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, sebagai tindak lanjut hasil Rakor.

Friday, February 26, 2016

Sistem Jaringan Informasi pada Lumba-Lumba Melebihi Kinerja Internet pada Penyampaiannya.

CNG.online: Selandia Baru - David Lusseau dari Universitas Otago memelajari suatu kelompok yang terdiri atas 64 lumba-lumba hidung botol selama rentang masa tujuh tahun. Ia menemukan di antara mereka adanya suatu tatanan sosial yang mirip dengan yang ada pada manusia dan jaringan buatan manusia. Telaah matematis Lusseau diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society.

Banyak jaringan rumit, termasuk masyarakat manusia, memiliki ciri-ciri yang memungkinkan pertukaran cepat informasi di kalangan anggotanya.

Kajian oleh peneliti Selandia Baru ini menunjukkan bahwa masyarakat binatang juga tersusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan penerusan informasi secara cepat dan efisien. Makhluk-makhluk berumur panjang seperti gorila, kijang, gajah, dan lumba-lumba hidung botol bergantung pada lingkungan mereka dalam penyampaian informasi.

Dalam pengamatan-pengamatannya, Lusseau memusatkan diri pada anggota-anggota kawanan yang lebih sering tampak bersama. Ia menyadari bahwa kelompok ini terdiri sebagian besar atas betina-betina dewasa, dan mereka berfungsi sebagai pusat-pusat penyampaian informasi bagi masyarakatnya.

Untuk mengukur aliran informasi dalam sebuah sistem, cukuplah dengan melihat pada titik-titik pusat yang dilalui aliran informasi itu dan menghitung jumlah unsur yang diperlukan dalam perjalanan itu dari titik pangkal hingga titik ujung. Lusseau menggunakan teknik pengukuran ini, yang disebut dengan “diameter”. Ketika hasil-hasil yang diperolehnya menggunakan cara ini dibandingkan dengan data yang diungkapkan oleh Internet, ia mendapati dirinya berhadapan dengan kenyataan yang menakjubkan.

Lamanya penyampaian informasi bertambah ketika sejumlah besar titik yang membentuk hubungan-hubungan pada Internet dibuang. Ketika hanya 2% simpul dengan kaitan terbanyak pada Internet dikeluarkan dari sistem, diperlukan dua kali jauhnya untuk berjalan dari satu unsur ke unsur lainnya. Akan tetapi, di kalangan lumba-lumba, keadaannya berbeda.

Lusseau memantau lumba-lumba menggunakan tanda-tanda pada sirip-sirip punggung dan mengamati bahwa ketika anggota-anggota yang bertindak sebagai pusat komunikasi meninggalkan kelompoknya, masyarakat lumba-lumba menunjukkan daya tahan yang besar. Kepaduan masyarakat lumba-lumba tidak terpengaruh oleh ketiadaan anggota-anggota kunci. Daya tahan ini memungkinkan masyarakat lumba-lumba tetap terus berada dalam keadaan sehat bahkan jika sepertiga anggotanya hilang.

Sang peneliti menyatakan bahwa berkat sistem ini, jaringan dapat tetap bertahan bahkan di hadapan bencana kematian. Lebih lagi, ia berpendapat bahwa sifat-sifat ini dapat diterapkan pada jaringan buatan manusia seperti World Wide Web.

Sebagaimana kita lihat, ada penataan pada lumba-lumba yang terlindung lebih baik daripada jaringan komunikasi yang membangun Internet dan berfungsi lebih ampuh pada saat simpul-simpul utama tercerabut. 

Adanya ciri seperti itu pada lumba-lumba berarti bahwa aneka syarat mesti diperhitungkan. Misalnya, beberapa tahap, seperti menghitung beban yang akan ditimpakan pada titik-titik hubungan dalam rangka menata Internet dan menaksir di awal bagaimana keseluruhan jaringan akan terpengaruh jika titik-titik itu tercerabut dari sistem, dilakukan oleh para insinyur jaringan dan ini membuat informasi berjalan dalam sistem seefisien mungkin.

Keberadaan para insinyur yang menghitung dan menata aliran informasi pada Internet menunjukkan adanya kecerdasan unggul yang mengatur jaringan informasi pada lumba-lumba dan banyak mahluk hidup lain sejenisnya di alam. Tidak dapat diragukan bahwa kecerdasan unggul ini adalah Allah yang Mahatahu, Mahakuasa.

Penciptaan jaringan informasi pada lumba-lumba ini adalah perwujudan dari namaNya yang Maha Pengasih. Kasih Allah diwujudkan dalam jaringan informasi ini sebagaimana berikut:

Cara makhluk-makhluk hidup seperti lumba-lumba, yang tinggal dalam perairan terbuka dan dekat dengan permukaan, berperilaku sebagai satu kelompok amatlah penting. Gaya hidup ini memberikan keuntungan dalam hal bersiaga terhadap pemangsa, maupun ketika berburu.

Berkat arus informasi yang sinambung di kalangan betina-betina dewasa di dalam kelompok, anggota-anggota lain dipasok dengan informasi tentang kedudukan mangsa dan pemangsa, yang akibatnya kelompok ini dibantu dalam berperilaku secara padu.

Jika aliran informasi pada lumba-lumba ini menjadi timpang karena kehilangan satu lumba-lumba yang diakibatkan oleh pemangsa, maka larinya lumba-lumba lain akan tidak berarti, dan anggota-anggota yang tak berpeluang berkomunikasi akan terpaksa menyebar dan akhirnya menjadi santapan pemangsa-pemangsa lainnya.

Akan tetapi, jaringan informasi yang diciptakan pada lumba-lumba oleh Allah tidak terputus pada saat-saat seperti itu, dan membuat para anggota kawanan bertahan hidup dengan menjaga kepaduan kelompok.